Facebook
Twitter

Kamis, 23 Oktober 2014

Nasionalisme Tergadai?

Sebuah bangsa terbentuk dari sejarah dengan adanya keinginan hidup bersama, kalimat ini sesuai dengan Pengertian bangsa dikemukakan pertama kali oleh Ernest Renan pada tahun 1882, yang dimaksud dengan bangsa adalah jiwa, suatu asas kerohanian yang timbul dari: 

 1) Kemuliaan bersama di waktu lampau, yang merupakan aspek histories;
 2) Keinginan untuk hidup bersama (le desir de vivre ensemble) di waktu sekarang yang merupakan aspek solidaritas, dalam bentuk dan besarnya tetap mempergunakan warisan masa lampau, baik untuk kini dan yang akan datang.

Coba kita lihat Indonesia? Masih kah kemuliaan di masa lampau menjadi hal yang penting bangsa ini? Masih adakah keinginan hidup bersama menjadi hal yang menguatkan indonesia? Semoga saja, hal itu masih dipegang erat dalam bangsa kita. Menjadikan perbedaan itu hal yang wajar bukan untuk dipertentangkan,  bangsa kita terdiri dari berbagai suku, bahasa, adat dan tradisi serta banyak hal lagi baik itu tofografi tempat hidup masing suku itu sendiri. Bahkan negara kita saat ini telah didiami oleh  bangsa internasional seperti china misalnya, di sisi politik pun terdiri banyak ideologi dan partai politik yang bermacam-macam. 

Ernest renan mengakui perbedaan itu, namun dalam pandangannya perbedaan hanya dianggap sebagai faktor pendorong terbentuknya sebuah bangsa namun bukan sebagai faktor pembentuk bangsa. Walau dibeberapa sisi kehidupan suku, agama dan bangsa dapat menyatukan manusia dari segi kesamaan namun akan memecah bangsa yang besar seperti indonesia. Jika kita semua menitik beratkan perbedaan seperti ini, akan muncul primordialisme suku, partai, agama, dan bahasa jika setiap lapisan masyarakat menganggap diri mereka lah yang lebih baik dibanding suku, bangsa dan sejenis lainnya.

Itulah mengapa, Otto bauer menyatakan Bangsa yang memiliki kondisi keberagaman seperti indonesia perlu dibuatkan sebuah ikatan-ikatan baru untuk mempersatukan bangsa-bangsa yang ada di dalamnya. Dengan demikian inilah alasan di indonesia dibuat sebuah bahasa nasional, lambang negara, dasar dan ideologi negara, semboyan nasional, rasa nasionalisme dan patriotisme, serta ikatan lain yang sifatnya nasional. Hal ini dilakukan untuk menyatukan bangsa dalam satu ikatan, menjadi bangsa yang besar menjadi Bangsa Indonesia.

Nasionalisme pernah saya bahas dalam sebuah blog, nanti saya tuliskan linknya dibawah tulisan ini. Yang pada intinya membaahas asal muasal kata nasionalime yaitu nation, namun saya berharap isu perpecahan yang ada dalam bangsa kita itu harus ditentang, sedangkan Isu pemersatuan bangsa harus didukung. Jika anda termasuk orang yang selalu mengusir seseorang hanya karena perbedaan yang anda miliki dengannya, itu adalah contoh kecil dari diri anda bahwa anda telah menentang perbedaan. 

Di sisi lain menganggap suku anda lebih baik dibanding suku lain dan menjadikan suku lain sebagai musuhnya, hal itu termasuk primordialisme berlebihan yang mengancam nasionalisme bangsa. Para pemimpin rakyat yang korupsi, mereka telah menggadaikan nasionalismenya untuk kepentingan pribadi. Para pemimpin rakyat yang membiarkan sumber daya alamnya diambil oleh orang asing, dieksploitasi habis-habisan maka itu menggadaikan harta bangsa yang patut ditentang.

Nasionalisme anda seperti apa? Mungkinkah tergadai juga? Untuk tulisan tentang Nation, saya sudah tulis sebuah link dibawah ini, plus sebuah link kisah hayalan pendek tentang Kerajaan yang begitu makmur dalam pencitraan.

http://imajinasi-kreatif.blogspot.com/2014/10/nation-nasionalisme-mungkinkah-kami.html
http://egiitubeda.blogspot.com/2014/10/kerajaan-yang-kaya-pencitraan.html

0 komentar:

Posting Komentar

  • About