Facebook
Twitter

Jumat, 31 Oktober 2014

Gilanya Uang Panaik, Ups (Spekulasi)

Uang panaik semacam seserahan yang diberikan kepada keluarga calon mempelai wanita oleh keluarga sang calon mempelai laki-laki. Saya kurang tahu sih asal-usul namun, banyak persepsi dimasyarakat tentang uang panaik. ada yang mengatakan semacam membeli, ada yang mengatakan penghargaan terhadap wanita, bahkan ada yang menganggap tingginya uang panaik itu akan sesuai derajat keluarga keduanya. Di sisi lain menganggap uang panaik ditinggikan jumlahnya agar sang lelaki akan berpikir dua kali jika ingin menghianati sang perempuan setelah habis banyaknya uang sebagai uang panaik. Bahkan sudah dianggap hal wajar uang panaik itu, sebagian masyarakat menganggapnya wajib.

Pernah lihat gambar di samping ini, hehe. Itu sebuah anekdot yang dibuat beberapa orang. Sebagian pemuda bugis kadang mengatakan sebuah kalimat menyinggung uang panaik. Seperti ; Apakah nenek monyang kita tahu betapa sulitnya sang lelaki dengan adanya uang panaik? Setelah mereka menjadikan uang panaik sebagai budaya di kalngan bugis.

Bahkan dalam beberapa lagu bugis, ada yang menceritakan tentang seorang lelaki yang ditolak lamarannya karena uang panaik yang dianggap tidak cukup oleh keluarga sang perempuan. "Seddi Juta telluratu ku pake massuro'" Ups. Ini bukan ajang nya curhatan, namun sedikit pembahasan. heheh.. Uang panaik itu dunia, dunia yang mana? Namun uang panaik menjadi dimensi tersendiri dikalangan suku bugis makassar, menjadi sebuah tantangan ataukah menajdi alasan untuk berhenti untuk berusaha. Semoga tetap semangat para lelaki bugis makassar untuk mencari rezeki. Tahukah kita Alasan kita mencari rezeki untuk menikah, maka rezeki itu akan mudah kita dapatkan.

Baru-baru ini pembahasan uang panaik mencuat, karena ada sepasang muda mudi di Sul-sel batal menikah karena tidak cukupnya uang panaik. Bahkan sang pria menikah dengan wanita lain, padahal mereka sudah pacaran 7 tahun. Bayangkan saja selama itu jodoh pun tak pasti pacarnya jua, jodoh tetap di tangan Tuhan. Saya kasihan saja sama sang wanita yang dinikahi, karena mendapat seseorang lelaki yang mencintai wanita lain, bahkan berpacaran dengan wanita lain dalam jangka waktu cukup lama.

Uang panaik, menjadikan bahan cerita sendiri di kalangan para pria bugis makassar, sampai-sampai ada yang mengatakan : Kalo tidak mau kesulitan uang panaik, nikah saja dengan wanita dari suku yang bukan bugis makassar. Ini bukan kalimat rasis, namun di beberapa kalangan suku selain bugis makassar wanita lah memberikan sejumlah harta kepada sang lelaki. Setahu saya begitu juga yang terjadi di kalangan wanita India.. Terajana Terajana... Ups. 

Saya rasa pembahasan uang panaik, seharusnya kita mengarahkan kepada hal yang lebih rasional saja. Di beberapa kalangan tidak mempermasalahkan masalah jumlah uang panaik, ada beberapa orang tua wanita memberikan syarat yang lumayan  membuat tantangan bagi sang pria, membaca Al-Qur'an, menjadi khotib jum'at, pintar ceramah. Hali ini biasanya dikalangan masyarakat religius, namun kita lihat tantangan dari masyarakat beberapa daerah pedalaman seperti harus bisa tanam padi, angkat gabah, harus pintar menjadi nelayan. Sampai hal yang tidak masuk di akal saya, minum tuak atau pintar mabok. Tapi jangan di contoh hal yang buruk seperti ini.

Uang panaik sebenarnya jangan menjadi syarat utama, saran saya dalam menikahi seseorang ada empat alasan yakni, keturunan, kekayaan, kecantikan/ketampanan dan agamanya. Anda bisa memilih alasan yang cocok diantara keempatnya, memiliki empat alasan itu sekaligus juga tidak ada yang melarang. Namun saya merasa agama dan visi misi kehidupan sesorang akan menjadi hal yang sangat penting. Karena kita tahu, kekayaan akan gampang hilang, kecantikan/ketampanan akan pudar, keturunan juga belum menjamin kita akan bahagia. Seseorang yang memiliki visi hdup yang panjang akan memiliki hal yang senantiasa kokoh untuk mempertahankan sebuah hubungan? Apakah itu? Silahkan anda mencarinya sendiri?


Dunia adalah persinggahan,
Kita di sini hanya sementara,
Harta bendah akan lapuk,
Kebanggaan kita akan luntur.
Percaya dengan Visi Misi Hidup
Anda akan Bahagia...

2 komentar:

  • About