Facebook
Twitter

Selasa, 11 November 2014

Usikan Bersama Waktu


Sudah berhari-hari ini, banyak usikan dalam setiap langkah ku. Kemanapun menghadapkan wajah, banyak yang mengusik sekian kalinya. Yang saya takutkan jikalau itu keburukan, berharap itu segera menghilang. Hilanglah, hilanglah... Sim sala Bim.... heehe.. Saya takutnya kalau ucapan ku barusan itupun salah. (waduh, tepok jidat untuk kesekian kali). Berbicara tentang usik, bukannya usik itu kalau ada seekor kucing masuk dalam rumah dan kita kadang kita mengusiknya keluar rumah. (itu usir keles) hahah


Sebenarnya menulis masalah ini, sekedar menghibur diri. Sekedar mencoba menulis kata dan kalimat bebas dari kehidupan yang kaku dengan aturan manusia yang ribet, padahal ada aturan dari Tuhan yang lebih menjamin kehidupan manusia itu sendiri. Apakah ini puitis atau anda tak memahami maknanya? Cobalah Ada renungkan sendiri, kalau tidak mengerti jangan dipaksakan. karena memaksakan diri pada akhirnya menjebak diri kalian sendiri. *peace

Sahabat pena sekalian, pernah kah anda mengalami kondisi keheningan atau kesendirian? Saya rasa sebagian besar kita pernah. Ada 2 alasan itu terjadi, menurut saya yang pertama karena anda sengaja dan yang kedua karena setiap orang yang ada di sekeliling anda tak memperdulikan anda, karena potensi anda tidak dilihat oleh mereka. Faktor pertama diakibatkan sifat kalian yang egois atau individualis, sombong, angkuh, menutup diri dan lain-lain. Kesengajaan yang kalian anggap bahwa semua itu hak anda dan ciri khas anda adalah keangkuhan dan egois yang berlebih, saya mengucap maaf karena tak ada yang mau berteman dengan sahabat yang egois.

Faktor kedua, berbicara tentang potensi. Saya pernah membahasnya di blog ini juga (http://egiitubeda.blogspot.com/2014/11/tantangan-potensi-diri.html), setiap orang memiliki potensi. Namun tak banyak yang ingin mengasah potensi dirinya, Semua itu pilihan. Karena setiap pilihan pasti ada tantangan, Pertanyaanya apakah kalian ingin menerima tantangan itu? Saya rasa sepakat dengan anda jika anda menjawab "siap menerima tantangan", Namun, jika anda menunda potensi itu yakinlah usikan hal negatif akan datang membelokkan potensi itu dalam hal keburukan.

Berbicara tentang Usik-mengusik, Saya tergolong orang yang jahil, saya sering ngusilin teman yang melamun. hehe. Jadi maaf saja, jika diantara pembaca pernah saya usik saat termenung di pojok ruangan. (suit suit) Huss.. Keperibadian saya yang satu menganggu nih maaf yah? Saya rasa yang sering menganggu diri kita adalah keperibadian ganda yang kita miliki. Usikan itu harus kita pilah, jika mengingatkan kebaikan terimalah. kalo keburukan maka bisa saja anda memilih untuk tak mendengarnya.

Tulisan ini sedikit ngelantur, walau posisi saya sekarang 70% sadar menulis, ini sekedar belajar menulis kata bebas namun tak ada niat mengganggu hak kalian. Maaf telah mengusik kalian dalam lamunan melihat layar laptop menunggu pesan seseorang ataupun dalam posisi menunggu nada dering sakti dari hape android kalian. Terima kasih telah membaca tulisan ini.

Senin, 03 November 2014

Tantangan Potensi Diri

Hidup anda saat ini, apakah sudah sesuai dengan harapan anda?
Apa yang anda impikan di umur anda saat ini?
Visi misi hidup anda, apakah sudah jelas? 
Menjadi apa? dan Apa pandangan besar anda tentang masa depan?

Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah pertanyaan sederhana dengan kondisi anda saat ini, baik tentang pekerjaan, kondisi hidup, ide perubahan, keinginan hidup seperti kebahagiaan himgga dengan siapa anda akan hidup. Dengan setiap pertanyaan itu, kalian akan menjawab sesuai dengan pengalaman dan ide tentang masa depan yang ada pahami. Hal itu wajar, karena setiap manusia akan hidup dalam kondisi yang berasal dari pengalamannya di masa yang lampau.

Ketika saat ini, umur anda belum sampai 35 tahun. Maka ini adalah kesempatan bagi anda mencoba untuk mengeksplor setia potensi anda, mempelajari manajemen perencanaan hidup terutama tentang hidup anda. Mulai dari potensi individu seperti Leadership, Relationship, dan Knowledge anda. Ini potensi dasar anda yang harus anda pahami, jika belum maka umur anda saat ini akan menjadi kesempatan tersendiri di saat anda masih muda. Namun, memulai sesuatu saat umur anda sudah 35 tahun bukanlah hal yang terlambat.

Mari kita jabarkan potensi anda,
1. Leadership, modal utama dalam masalah leader atau pemimpin. Ketika ana mampu mengatur beberapa orang sesuai dengan visi dan misi bersama yang sudah disepakati, dalam posisi ini adanya salin menanggung rasa antara diri anda dengan dengan orang lain sudah terjalin. Dengan mengetahui perasaan orang lain maka anda akan lebih mudah memimpin mereka, baik itu dalam pencapaian kelompok bahkan pribadi. Dengan adanya sifat leader ini, maka akan banyak peluang yang muncul dengan adanya kepercayaan orang lain kepada diri anda untuk memimpin berbagai proyek hidup bahkan bisnis.

2. Relationship, membuat ikatan. Dalam sehari, berapa teman baru anda? Tingkat tinggi tidaknya jumlah kenalan baru anda dalam sehari akan menjadi titik ukur bagus tidaknya relationship yang anda miliki. Relationship kadang dimiliki seseorang semenjak lahir, namun bukan hal dilarang jika kita mau mempelajarinya. Manusia adalah makhluk sosial, membuat dan membangun ikatan adalah hal yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda adalah hal yang patut diapresiasi dengan membuat ikatan antar manusia yang satu dengan yang lainnya.

3. Knowledge, dari segi keilmuan hingga profesionalitas anda dalam bekerja. Ini potensi yang sangat banyak peluangnya anda pelajari, mulai dari tingkat pendidikan formal bahkan informal. Namun, yang harus anda tahu profesionalitas itu tidak akan memberi banyak manfaat bagi anda jika tidak mempublish diri anda atau memperkenalkan kemampuan anda. Potensi knowledge ini, sangat berbeda antar manusia, namun jika anda memiliki potensi dalam segi akademik maka akan menjadi peluang tersendiri utnuk memperkenalkan diri anda sebagai pakar dengan prestasi yang banyak atau sekedar memperkenalkan diri anda dengan kerja nyata yang telah anda lakukan selama ini.

Jika umur anda 25 tahun saat ini, maka anda masih memiliki waktu 10 tahun untuk mempelajari potensi yang anda miliki. Namun dengan adanya percepatan menentukan sikap sebelum umur 35 tahun, maka anda telah memiliki kisi-kisi tentang gambaran tujuan anda di masa yang kan datang. Setiap potensi anda perlu digali, dikembangkan bahkan dipelajari, Setiap manusia memiliki 3 potensi ini, namun dengan takaran yang berbeda-beda. Jika hanya satu potensi yang anda miliki, maka kembangkan saja terus. Jangan berhenti hanya karena potensi yang anda miliki sedikit, pelajari, kembangkan dan pantang menyerah.

Melakukan setiap percobaan atas potensi anda, hal itu adalah tindakan yang sangat patut anda lakukan. Hal ini pernah di contohkan dalam forum perkuliahan Pak Rhenald Kasali dalam mengajarkan perkuliahan manajemen S2. Dalam hal ini, beliau menitikberatkan pada praktek terlebih dahulu sebelum mempelajari ilmunya, setiap mahasiswa dituntut bacpacker ke beberapa negara. Mulai dari urus passport hingga backpacker sebulan di negeri itu. Setelah itu disampaikanlah pengalaman mereka selama backpacker, lalu barulah teori manajemen itu dipelajari. Saat itulah para mahasiswa S2 menyadari alasan mereka survival ke luar negeri. Dalam proses ini pak Rhenald Kasali mengajarkan jiwa survival sangat disarankan untuk menggali potensi yang ada dalam diri setiap orang, begitupun dalam hal mempelajari potensi yang kita miliki. Jika anda survival dalam mengembangkan potensi, maka yakinlah potensi anda akan teruji dan menjadi hal yang sangat berharga bagi diri anda dalam menghadapi tantangan hidup di masa yang akan datang. Karena dengan survival, maka dengan sendirinya kita berusaha  memanaje setiap hal dalam hidup kita.

Jumat, 31 Oktober 2014

Gilanya Uang Panaik, Ups (Spekulasi)

Uang panaik semacam seserahan yang diberikan kepada keluarga calon mempelai wanita oleh keluarga sang calon mempelai laki-laki. Saya kurang tahu sih asal-usul namun, banyak persepsi dimasyarakat tentang uang panaik. ada yang mengatakan semacam membeli, ada yang mengatakan penghargaan terhadap wanita, bahkan ada yang menganggap tingginya uang panaik itu akan sesuai derajat keluarga keduanya. Di sisi lain menganggap uang panaik ditinggikan jumlahnya agar sang lelaki akan berpikir dua kali jika ingin menghianati sang perempuan setelah habis banyaknya uang sebagai uang panaik. Bahkan sudah dianggap hal wajar uang panaik itu, sebagian masyarakat menganggapnya wajib.

Pernah lihat gambar di samping ini, hehe. Itu sebuah anekdot yang dibuat beberapa orang. Sebagian pemuda bugis kadang mengatakan sebuah kalimat menyinggung uang panaik. Seperti ; Apakah nenek monyang kita tahu betapa sulitnya sang lelaki dengan adanya uang panaik? Setelah mereka menjadikan uang panaik sebagai budaya di kalngan bugis.

Bahkan dalam beberapa lagu bugis, ada yang menceritakan tentang seorang lelaki yang ditolak lamarannya karena uang panaik yang dianggap tidak cukup oleh keluarga sang perempuan. "Seddi Juta telluratu ku pake massuro'" Ups. Ini bukan ajang nya curhatan, namun sedikit pembahasan. heheh.. Uang panaik itu dunia, dunia yang mana? Namun uang panaik menjadi dimensi tersendiri dikalangan suku bugis makassar, menjadi sebuah tantangan ataukah menajdi alasan untuk berhenti untuk berusaha. Semoga tetap semangat para lelaki bugis makassar untuk mencari rezeki. Tahukah kita Alasan kita mencari rezeki untuk menikah, maka rezeki itu akan mudah kita dapatkan.

Baru-baru ini pembahasan uang panaik mencuat, karena ada sepasang muda mudi di Sul-sel batal menikah karena tidak cukupnya uang panaik. Bahkan sang pria menikah dengan wanita lain, padahal mereka sudah pacaran 7 tahun. Bayangkan saja selama itu jodoh pun tak pasti pacarnya jua, jodoh tetap di tangan Tuhan. Saya kasihan saja sama sang wanita yang dinikahi, karena mendapat seseorang lelaki yang mencintai wanita lain, bahkan berpacaran dengan wanita lain dalam jangka waktu cukup lama.

Uang panaik, menjadikan bahan cerita sendiri di kalangan para pria bugis makassar, sampai-sampai ada yang mengatakan : Kalo tidak mau kesulitan uang panaik, nikah saja dengan wanita dari suku yang bukan bugis makassar. Ini bukan kalimat rasis, namun di beberapa kalangan suku selain bugis makassar wanita lah memberikan sejumlah harta kepada sang lelaki. Setahu saya begitu juga yang terjadi di kalangan wanita India.. Terajana Terajana... Ups. 

Saya rasa pembahasan uang panaik, seharusnya kita mengarahkan kepada hal yang lebih rasional saja. Di beberapa kalangan tidak mempermasalahkan masalah jumlah uang panaik, ada beberapa orang tua wanita memberikan syarat yang lumayan  membuat tantangan bagi sang pria, membaca Al-Qur'an, menjadi khotib jum'at, pintar ceramah. Hali ini biasanya dikalangan masyarakat religius, namun kita lihat tantangan dari masyarakat beberapa daerah pedalaman seperti harus bisa tanam padi, angkat gabah, harus pintar menjadi nelayan. Sampai hal yang tidak masuk di akal saya, minum tuak atau pintar mabok. Tapi jangan di contoh hal yang buruk seperti ini.

Uang panaik sebenarnya jangan menjadi syarat utama, saran saya dalam menikahi seseorang ada empat alasan yakni, keturunan, kekayaan, kecantikan/ketampanan dan agamanya. Anda bisa memilih alasan yang cocok diantara keempatnya, memiliki empat alasan itu sekaligus juga tidak ada yang melarang. Namun saya merasa agama dan visi misi kehidupan sesorang akan menjadi hal yang sangat penting. Karena kita tahu, kekayaan akan gampang hilang, kecantikan/ketampanan akan pudar, keturunan juga belum menjamin kita akan bahagia. Seseorang yang memiliki visi hdup yang panjang akan memiliki hal yang senantiasa kokoh untuk mempertahankan sebuah hubungan? Apakah itu? Silahkan anda mencarinya sendiri?


Dunia adalah persinggahan,
Kita di sini hanya sementara,
Harta bendah akan lapuk,
Kebanggaan kita akan luntur.
Percaya dengan Visi Misi Hidup
Anda akan Bahagia...

Kamis, 23 Oktober 2014

Nasionalisme Tergadai?

Sebuah bangsa terbentuk dari sejarah dengan adanya keinginan hidup bersama, kalimat ini sesuai dengan Pengertian bangsa dikemukakan pertama kali oleh Ernest Renan pada tahun 1882, yang dimaksud dengan bangsa adalah jiwa, suatu asas kerohanian yang timbul dari: 

 1) Kemuliaan bersama di waktu lampau, yang merupakan aspek histories;
 2) Keinginan untuk hidup bersama (le desir de vivre ensemble) di waktu sekarang yang merupakan aspek solidaritas, dalam bentuk dan besarnya tetap mempergunakan warisan masa lampau, baik untuk kini dan yang akan datang.

Coba kita lihat Indonesia? Masih kah kemuliaan di masa lampau menjadi hal yang penting bangsa ini? Masih adakah keinginan hidup bersama menjadi hal yang menguatkan indonesia? Semoga saja, hal itu masih dipegang erat dalam bangsa kita. Menjadikan perbedaan itu hal yang wajar bukan untuk dipertentangkan,  bangsa kita terdiri dari berbagai suku, bahasa, adat dan tradisi serta banyak hal lagi baik itu tofografi tempat hidup masing suku itu sendiri. Bahkan negara kita saat ini telah didiami oleh  bangsa internasional seperti china misalnya, di sisi politik pun terdiri banyak ideologi dan partai politik yang bermacam-macam. 

Ernest renan mengakui perbedaan itu, namun dalam pandangannya perbedaan hanya dianggap sebagai faktor pendorong terbentuknya sebuah bangsa namun bukan sebagai faktor pembentuk bangsa. Walau dibeberapa sisi kehidupan suku, agama dan bangsa dapat menyatukan manusia dari segi kesamaan namun akan memecah bangsa yang besar seperti indonesia. Jika kita semua menitik beratkan perbedaan seperti ini, akan muncul primordialisme suku, partai, agama, dan bahasa jika setiap lapisan masyarakat menganggap diri mereka lah yang lebih baik dibanding suku, bangsa dan sejenis lainnya.

Itulah mengapa, Otto bauer menyatakan Bangsa yang memiliki kondisi keberagaman seperti indonesia perlu dibuatkan sebuah ikatan-ikatan baru untuk mempersatukan bangsa-bangsa yang ada di dalamnya. Dengan demikian inilah alasan di indonesia dibuat sebuah bahasa nasional, lambang negara, dasar dan ideologi negara, semboyan nasional, rasa nasionalisme dan patriotisme, serta ikatan lain yang sifatnya nasional. Hal ini dilakukan untuk menyatukan bangsa dalam satu ikatan, menjadi bangsa yang besar menjadi Bangsa Indonesia.

Nasionalisme pernah saya bahas dalam sebuah blog, nanti saya tuliskan linknya dibawah tulisan ini. Yang pada intinya membaahas asal muasal kata nasionalime yaitu nation, namun saya berharap isu perpecahan yang ada dalam bangsa kita itu harus ditentang, sedangkan Isu pemersatuan bangsa harus didukung. Jika anda termasuk orang yang selalu mengusir seseorang hanya karena perbedaan yang anda miliki dengannya, itu adalah contoh kecil dari diri anda bahwa anda telah menentang perbedaan. 

Di sisi lain menganggap suku anda lebih baik dibanding suku lain dan menjadikan suku lain sebagai musuhnya, hal itu termasuk primordialisme berlebihan yang mengancam nasionalisme bangsa. Para pemimpin rakyat yang korupsi, mereka telah menggadaikan nasionalismenya untuk kepentingan pribadi. Para pemimpin rakyat yang membiarkan sumber daya alamnya diambil oleh orang asing, dieksploitasi habis-habisan maka itu menggadaikan harta bangsa yang patut ditentang.

Nasionalisme anda seperti apa? Mungkinkah tergadai juga? Untuk tulisan tentang Nation, saya sudah tulis sebuah link dibawah ini, plus sebuah link kisah hayalan pendek tentang Kerajaan yang begitu makmur dalam pencitraan.

http://imajinasi-kreatif.blogspot.com/2014/10/nation-nasionalisme-mungkinkah-kami.html
http://egiitubeda.blogspot.com/2014/10/kerajaan-yang-kaya-pencitraan.html

Kerajaan yang Kaya Pencitraan

Suatu hari Raja Jenaka yang baru naik takhta merayakan sebuah pesta, pesta itu untuk merayakan kepemimpinannya. Rakyat juga berbahagia, mereka merasa ini adalah pesta rakyat pertama kali dalam sejarah kerajaan itu. Kebahagiaan memuncak saat raja berjalan di tengah rakyat menyapa mereka, rakyat gembira dengan sikap itu. Pesta berjalan terus menerus, sampai akhirnya membuat cadangan kas keuangan kerajaan mencapai batas. Akhirnya pesta itu berakhir, setelah sebulan penuh mereka bergembira.

Mengetahui kondisi itu, sang raja sangat khawatir akan dituntut oleh rakyat. Mengetahui cadangan kas kerajaan sedang menyusut, sang raja mencari bantuan ke kerajaan lainnya. Kerajaan tetangga tahu keuangan kerajaan Raja Jenaka menyusut, ia pun menawarkan bantuan keuangan namun dengan syarat Raja jenaka harus memberikan izin pengelolaan kekayaan bumi di kerajaannya. Ternyata di luar dugaan raja jenaka menerima perjanjian itu, Keuangan kerajaan Raja jenaka terisi kembali, Raja jenaka mencoba mengendalikan kondisi kerajaannya. Ia menyampaikan kepada rakyatnya bahwa Keuangan negara tetap normal walau kerajaan telah berpesta selama sebulan, bahkan kita dapat bantuan dari negara tetangga untuk mengelolah kekayan bumi di negerinya. Rakyat menyambut dan memuji kinerja sang raja.

Raja jenaka berusaha menjaga kemartaban dari kerajaan ia pimpin, walau di lain pihak kekayaan rakyat diambil oleh kerajaan tetangga. Rakyat hanya dijanji dengan pekerjaan, padahal hasil bumi itu milik rakyat. Rakyat ditipu dengan pekerjaan, di sisi lain kekayaan hasil bumi habis untuk kerajaan tetangga. Setiap pakar yang mengkritik raja, semua dipenjarakan dan dianggap pemberontak. Rakyat percaya seketika, sekian lama keadaan itu berlanjut sampai saatnya kerajaan itu menganut demokrasi. Raja Jenaka kebingungan, akhirnya ia mencari pengganti yang bisa mencitrakan kepemimpinan negerinya. Raja jenaka telah memilih dua orang yang bisa mencitrakan negerinya itu, mereka para panglima kerajaan, mereka adalah Jelius dan Berius.

Taktik saja sang raja melindungi kebobrokan kepemimpinannya, ia mendekati berius menawarkan kepemimpinan lewat dukungannya, karena sang raja tahu kalau berius memiliki banyak pendukung dibanding jelius. Berius memberikan jawaban yang menyakitkan hati sang raja jenaka, berius menolak tawaran sang raja. Berius selama ini tahu kebohongan sang raja dan tidak akan menerima tawaran itu. Kekecewaan raja hanya sebentar, karena jelius menerima tawaran sang raja dan akan maju dalam pemilih rakyat.

Pendaftaran pemilihan rakyat dimulai, jelius pun mendaftar sebagai salah satu kandidat. Di luar dugaan jelius mendapat tantangan dari berius. Berius juga mendaftar, dan akan bersaing mencapai kepemimpinan kerajaan. Mendengar kabar ini, sang raja jenaka ditekan oleh kerajaan tetangga untuk segera memenangkan pendukungnya agar perjanjian mereka tentang hasil bumi tetap berjalan. Jika tidak, maka rahasia sang raja akan dibongkar. Tekanan dari kerajaan tetangga memaksa sang raja jenaka untuk memenangkan jelius, sang raja membunuh pendukung berius dan membuat rakyat membenci berius. Taktik itu pun berhasil, Berius dan pendukungnya dipenjara setelah pemilihan rakyat dimenangkan berius.

Pencitraan sang raja dimenangkan, pengalihan kerajaan berhasil dipegang oleh jelius. Jelius menjalankan kerajaan seperti yang dilakukan raja jenaka, jelius pun terikat dengan perjanjian dengan negara tetangga. Negeri itu dulunya kaya dengan hasil bumi, kini hanya kaya dengan pencitraan. mungkinkah negeri anda seperti itu? Mau kah anda berlayar menuju kerajaan hayalan itu? Saya rasa tidak, ini adalah kerajaan hayalan. Jika kerajaan itu ada di dunia nyata, itu bukan tanggung jawab penulis cerita ini. Tapi tanggung jawab setiap lapisan individu yang mendiami negeri nyata itu?

Rabu, 22 Oktober 2014

Broken Home

Saya tidak menyangka harus menulis dengan judul di atas, "broken home" adalah kalimat yang begitu mengerikan. Ketika perpisahan atau percekcokan dalam keluarga menjadi alasan adanya masalah rumah tangga. Semoga saya tidak pernah mengalami hal itu, Aamiin Yaa Rabb

Sedari dulu, saya memiliki banyak teman. Teman yang awalnya pendiam, namun saya berusaha mendekati mereka. Alhamdulillah, mereka akhirnya tidak menutup diri lagi. Yang saya tahu tentang mereka adalah adanya masalah di rumah. Keluarga yang tidak harmonis, rumah yang selalu kosong tanpa ada kasih sayang orang tua karena kesibukan kerja lebih penting dibanding keluarga itu sendiri dan akhirnya dilupakan. Bapak yang seharusnya menjadi pemimpin namun pergi entah kemana saat mereka masih kecil. Ibu yang seharusnya memberikan kasih sayang kepada anaknya, pergi entah kemana. Semoga kebaikan yang mereka cari, agar mereka kembali dalam kondisi yang baik.

Saya merasa kesepian teman-temanku, bisa jadi berkaitan dengan judul tulisan ini walaupun saya berharap semoga tidak sama sekali. saya merasa sebagai sahabat menjadi tanggung jawab saya menghibur mereka. Tangisan mereka adalah kesempatan saya menghibur mereka, kesendirian mereka adalah tanda senyum saya menjadi semangat mereka. Mungkin mereka akan menganggapku sok perhatian, namun saya menyakini rasa sendiri jika dialami dalam kesendirian maka akan menghancurkan bangunan mimpi yang telah ada dalam hidup seseorang. Saya ingin menjadi penopang bangunan mimpi itu, walau hanya lewat kata dan kalimat yang berasal dari keikhlasan hati saya.

Menutup diri adalah hal yang seharusnya tidak kita lakukan, kita harus siap melebarkan sayap harapan untuk menggapai mimpi. Bangunan keluarga kita dalam kesulitan, tetaplah menjadilah pondasi yang kokoh dengan tiang yang siap menegakkan rumah kita agar tetap utuh. Tetap optimis, dan sadarkan mereka betapa pentingnya keluarga ini. Walau sekian banyak orang yang ingin meruntuhkannya, tetaplah jaga komponen keluarga itu agar tetap utuh sampai kapanpun. 

Hal yang harus kita sadari, keluarga adalah semangat hidup kita maka jagalah keluarga itu tetap utuh sampai kapan pun walau badai, hujan dan terik tetap rajin menerpa bangunan sosial itu. Ibu, bapak, dan anak adalah komponen keluarga yang harus dijaga. Seberapa banyak uang yang kita tumpuk kebahagiaan seorang anak, mereka tak akan puas sebelum ada perhatian dan kasih sayang dari seorang bapak dan ibu.

Bagi teman sekalian, jika kalian masih memiliki keluarga yang lengkap. Syukurilah keberadaan mereka, mereka adalah cinta, kasih, dan keindahan rumah itu. Setiap komponen membutuhkan komponen lainnya, agar bisa menopang kebahagiaan, cinta, kasih dan sayang. Sadarilah setiap komponen itu sangat berharga, sayangilah anak yang kalian miliki, hargailah usaha seorang ayah dan cintailah seorang ibu yang setia menunggu di depan pintu untuk suami dan anaknya.


Keluarga adalah Semangatku, 
Utuhnya semangatku karena kehadiran setiap komponen itu dalam satu atap rumah, 
itulah Keluarga




Senin, 20 Oktober 2014

Coretan Malam

Hai guys, maaf yah. saya malam-malam pengen nulis. ups ngetik maksudnya. Setahu saya kalo malam begini banyak yang gak tahu kerjaannya yang bagus. kebanyakan ngerjain tugas, sampai nonton film korea. Ups. saya tidak menyalahkan siapa-siapa. Banyak masalah yang menggantung. Biarlah begitu saja  sampai kapan masalah itu bertahan menggantung. heheh.. Sebenarnya kata-kata itu hanya untuk menghibur diri sendiri.

Sudah berapa lama anda tetap dalam posisi yang sama, ataukah sampai kapan nasib anda tetap sama? Pernahkah anda berniat mengubahnya atau kah anda tidak pernah memikirkannya sama sekali? Coba pikirkan, biarlah anda lama berpikir selama anda tidak menggadaikan otak anda. hehe. Maaf-maaf, saya tidak menyinggung, hanya sekedar menghibur walaupun ada anekdot yang menyatakan otak orang indonesia lebih mahal dibanding otak manusia dari negara lain. Tahukah anda alasannya? Mungkin saya tak perlu menjawabnya


Langkah kaki anda sering terasa berat? Mungkinkah ada batu bata di alas kaki anda? hehe, Tapi bukan itu maksud saya, maksud saya adalah keputusan yang sudah anda ucapkan sulit anda lakukan. Bahkan  kadang membuat anda linglung dan tak melakukan apapun. Kenyakinan melakukan adalah Hal yang cukup mahal untuk dilakukan. Perumpamaannya seperti seekor burung yang telah memiliki sayap yang berbulu lengkap namun masih ragu terbang dengan sayapnya yang telah disiapkan berhari-hari? Adakah hubungannya? Kalo tidak ada, maka itu unsur ketidak sengajaan.

Selama ini, kadang tulisan saya hanya dalam persepsi saya sendiri. Dan saya tahu ini, Anda tidak akan percaya sepenuhnya setiap tulisan dalam blog ini. Namum, harapan saya ada kebaikan yang anda peroleh. semoga saja. tulisan ini bermanfaat dari sisi yang anda butuhkan selama ini. Namun, saya yakin, ketika anda percaya dengan pribadi saya maka anda akan percaya setiap tulisan yang ada walau sedikit ngelantur atau tidak tersusun rapi.

Saya menyakini, Setiap Harapan kita ada dalam setiap langkah kita, namun kenyataan akan selalu berlawanan dengan dengan harapan kita. Tahukah kita? Ini bukan halangan kawan, Tapi ini adalah tantangan yang harus disambut untuk mengapai harapan kita sebenarnya. Karena harapan itu butuh diperjuangkan dengan obsesi sebenarnya dari seorang pejuang.

Apakah anda seorang pejuang harapan? 
Berusahalah berlepas diri dari nasib buruk mu. 
maka anda Harus percaya 
bahwa usaha anda tidak akan sia-sia untuk menggapai Harapan.

  • About