Hari ini, adalah
kegelisahan di matanya. Kegelisahan dengan umurnya dan perniagaannya yang belum
cukup namun keinginan menikah memuncak di dalam hati seorang Zain, ia melangkah
dalam kebingungan walau tak tahu ia harus kemana lagi. Ia akhirnya memutuskan
untuk bertemu dengan sang orang tua, namun di luar dugaan orang tuanya melarang
menikah terlebih dahulu sebelum kakaknya menikah terlebih dahulu. Sebuah perasaan
sedih begitu lekat di dalam hatinya, ia mendatangi seorang bapak yang ia anggap
sebagai sahabat dan ayah ke dua dalam hidupnya. Ia mendapat saran di luar
dugaan untuk segera melamar wanita yang ia cintai, tapi ketidak adaan restu
orang tua membuat dia ragu dalam membuat keputusan. Mungkin dia berhak
melakukan keinginannya melamar wanita yang ia cintai, walau konsekuensi ia
akan di tolak oleh orang tua sang wanita dan walaupun ia di terima Zain pun
akan sulit membujuk orang tuanya dengan sikapnya mendahului keinginan orang
tuanya.
Zain, akhirnya
memutuskan untuk berdiam diri. Mungkin ini salah, sebuah kegalaluan itu akan
selalu muncul dikala dia harus melewati banyak perkara di keluarganya. Ia mencoba
untuk sibuk dengan kehidupan kerjanya walau itu akan selalu terasa hambar dan terkekang.
Sebuah kisah begitu perih seorang lelaki yang harus mundur menikahi seorang
wanita, dikala genapnya umur 25 tahun. Banyak yang mungkin merasakan kisah
jomblo sepertinya, tapi ia berharap kejadian ini tak kan terulang lagi
dikehidupan anak cucunya. Menjaga diri dari hal yang tak sewajarnya, atau
menjadi seorang pengecut mungkin itulah anggapan orang lain padanya. Namun keluarga
itu begitu berharga di mata Zain, keluarga yang selalu menemani setiap
pilihannya akan selalu berjalan lancar dalam anggapannya walau akan selalu
menghadang setiap rencana yang dianggapnya baik.
Kisah ini saya tulis
dari seseorang yang pernah curhat padaku, baginya akan menjadi pilihan dikala
dia harus mengikuti kemauan orang tuanya dan mengalahkan egonya. Walau pendapat
anda semua akan berbeda, namun semua ini adalah fakta sebuah cinta yang
tertunda. Romantisnya cinta, tak kan seromantis dalam kehidupan nyata. Walau kebanyakan
membenci larangan, namun larangan itu
berarti tak adanya restu. Kisah ini akan tetap hambar walau aka nada penyesalan
karena menunda hal ini.
0 komentar:
Posting Komentar