Facebook
Twitter

Rabu, 17 September 2014

Pilihan Hidup

Hari ini, adalah kegelisahan di matanya. Kegelisahan dengan umurnya dan perniagaannya yang belum cukup namun keinginan menikah memuncak di dalam hati seorang Zain, ia melangkah dalam kebingungan walau tak tahu ia harus kemana lagi. Ia akhirnya memutuskan untuk bertemu dengan sang orang tua, namun di luar dugaan orang tuanya melarang menikah terlebih dahulu sebelum kakaknya menikah terlebih dahulu. Sebuah perasaan sedih begitu lekat di dalam hatinya, ia mendatangi seorang bapak yang ia anggap sebagai sahabat dan ayah ke dua dalam hidupnya. Ia mendapat saran di luar dugaan untuk segera melamar wanita yang ia cintai, tapi ketidak adaan restu orang tua membuat dia ragu dalam membuat keputusan. Mungkin dia berhak melakukan keinginannya melamar wanita yang ia cintai, walau konsekuensi ia akan di tolak oleh orang tua sang wanita dan walaupun ia di terima Zain pun akan sulit membujuk orang tuanya dengan sikapnya mendahului keinginan orang tuanya.

Zain, akhirnya memutuskan untuk berdiam diri. Mungkin ini salah, sebuah kegalaluan itu akan selalu muncul dikala dia harus melewati banyak perkara di keluarganya. Ia mencoba untuk sibuk dengan kehidupan kerjanya walau itu akan selalu terasa hambar dan terkekang. Sebuah kisah begitu perih seorang lelaki yang harus mundur menikahi seorang wanita, dikala genapnya umur 25 tahun. Banyak yang mungkin merasakan kisah jomblo sepertinya, tapi ia berharap kejadian ini tak kan terulang lagi dikehidupan anak cucunya. Menjaga diri dari hal yang tak sewajarnya, atau menjadi seorang pengecut mungkin itulah anggapan orang lain padanya. Namun keluarga itu begitu berharga di mata Zain, keluarga yang selalu menemani setiap pilihannya akan selalu berjalan lancar dalam anggapannya walau akan selalu menghadang setiap rencana yang dianggapnya baik.


Kisah ini saya tulis dari seseorang yang pernah curhat padaku, baginya akan menjadi pilihan dikala dia harus mengikuti kemauan orang tuanya dan mengalahkan egonya. Walau pendapat anda semua akan berbeda, namun semua ini adalah fakta sebuah cinta yang tertunda. Romantisnya cinta, tak kan seromantis dalam kehidupan nyata. Walau kebanyakan membenci larangan, namun  larangan itu berarti tak adanya restu. Kisah ini akan tetap hambar walau aka nada penyesalan karena menunda hal ini.


0 komentar:

Posting Komentar

  • About